Dayah Ruhul Qur’ani Raih Penghargaan Dayah Inspiratif Pembentukan Karakter di Luminary Award WANGSA 2025

Meulaboh, Aceh Barat – Lembaga pendidikan Islam Dayah Ruhul Qur’ani dianugerahi penghargaan Dayah Inspiratif Pembentukan Karakter dalam ajang Luminary Award WANGSA 2025, Jumat (26/9/2025) malam. Penghargaan bergengsi yang digelar di Desa Langung, Kecamatan Meureubo, ini diterima langsung oleh pendiri Dayah Ruhul Qur’ani, H. T. Alaidinsyah, yang dikenal luas sebagai Bupati senior Aceh Barat dan dijuluki “Bapak Pendidikan Aceh Barat” atas dedikasinya dalam memajukan dunia pendidikan daerah.

Dayah Ruhul Qur’ani dinilai sebagai salah satu pusat pendidikan yang berhasil mengintegrasikan pendalaman Al-Qur’an dengan pembentukan karakter generasi muda, menanamkan nilai-nilai moral, etika sosial, dan kepemimpinan. Di bawah kepemimpinan H. T. Alaidinsyah, dayah ini berkembang menjadi rujukan pembelajaran yang tidak hanya menekankan kecakapan ilmu agama, tetapi juga pembinaan mental untuk menghadapi tantangan zaman.

Ketua Yayasan Wahana Generasi Aceh (WANGSA), Jhony Howord, menegaskan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi jangka panjang Dayah Ruhul Qur’ani dalam menyiapkan generasi berakhlak dan berwawasan.

“Dayah Ruhul Qur’ani adalah simbol pendidikan yang menyatukan nilai keislaman dan semangat kebangsaan. Peran H. T. Alaidinsyah sebagai pendiri menjadi teladan bahwa pendidikan karakter adalah kunci pembangunan sosial, bahkan selaras dengan visi Wangsa tentang transformasi sosial melalui pendidikan” ujar Jhony.

Luminary Award WANGSA 2025 sendiri merupakan bagian dari Grand Launch Rumoh Rakyat, sebuah pusat literasi kritis dan pemberdayaan masyarakat yang digagas WANGSA sebagai ruang kolaborasi pemuda dan komunitas. Ajang ini memberikan penghargaan kepada individu dan institusi yang dinilai berkontribusi nyata dalam pendidikan, sosial, ekonomi, dan pembangunan daerah.

Penghargaan bagi Dayah Ruhul Qur’ani sekaligus menegaskan peran penting lembaga pendidikan dayah dalam menjaga identitas budaya Aceh serta memperkuat nilai-nilai moral generasi muda di tengah tantangan modernitas.